Thecronutproject.com – Perusahaan tambang emas Peter Sondakh dari Grup Rajawali, PT Archi Indonesia, membeberkan rencana untuk memasuki di pasar modal Indonesia pada tahun ini dengan mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) ke Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Dalam rangka mengeksekusi rencana pertumbuhan bisnis sekaligus untuk lebih meningkatkan praktik pengelolaan perusahaan dengan baik, Archi berencana untuk mencantumkan saham miliknya di BEI dan segera mengumumkan IPO,” tulis manajemen pada undangan kepada awak media, dikutip hari Senin (31/5/2021).
Berdasarkan keterangan resmi pada undangan tersebut, Archi disebutkan termasuk sebagai satu dari beberapa produsen pure-play emas (pure-play gold producer) terbesar di Indonesia dan bahkan berskala Asia Tenggara.
Baca juga: 5 Cara Membedakan Emas Asli dan Palsu, Terbukti Ampuh!
Archi telah berhasil menorehkan peningkatan kinerja eksplorasi dan produksi emas secara kuat selama 10 tahun beroperasi, sembari berfokus pada operasi berkelanjutan dan terus memimpin ESG (environmental, social, and governance) di dalam industri.
Paparan rencana IPO akan dilaksanakan Senin ini 31 Mei, pada jam 11.00 – 12.00 WIB, secara virtual disebabkan oleh kondisi pandemi Covid-19.
Menurut keterangan sumber CNBC Indonesia yang tahu informasi ini, produsen logam mulia yang mempunyai brand Lotus Archi sudah menunjuk lima perusahaan sekuritas agar menjadi penjamin emisi (underwriters).
Beberapa dari sekuritas tersebut di antaranya PT UOB Kay Hian Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, perusahaan sekuritas BUMN.
Sebelumnya, bulan April lalu, Bloomberg telah menulis, perseroan menunjuk Credit Suisse agar menjadi joint lead manager untuk mendorong Archi perusahaan publik meskipun masih belum merinci berapa jumlah saham yang akan dilepas ke ranah publik dan kisaran harganya.
“Penawaran ini akan menyokong pasar IPO di ekonomi paling besar di Asia Tenggara,” jelas Bloomberg, dikutip hari Senin (22/3/2021).
Hingga sekarang manajemen Archi menegaskan bakal mengumumkan keterangan pada konferensi pers resmi.
Mengacu situs perusahaan, Archi Indonesia sekarang merupakan salah satu produsen emas paling besar di Indonesia dan Asia Tenggara. Sejak berdiri pada tahun 2010, perseroan memproses 8 ton emas lebih setiap tahunnya.
Saham perseroan sebesar 99% dimiliki PT Rajawali Corpora atau Grup Rajawali yang dibangun oleh konglomerat ternama Peter Sondakh. PT Archi Indonesia diketahui menggenggam kepemilikan sebanyak 100% saham di proyek tambang emas serta perak Toka Tindung yang ada di Sulawesi Utara.
Rencananya Archi masuk ke dalam bursa saham sudah mengemuka sejak tahun2014 lalu, akan tetapi realisasinya sempat tertunda.
Jika seperti itu, perseroan menargetkan perolehan dana pada IPO sebesar Rp 3 triliun hingga Rp 3,9 triliun dengan langkah melepas 1,6 miliar saham baru. Nilai tersebut setara dari 40,4% dari modal yang sudah diletakkan dengan perkiraan harga pada pelaksanaan IPO senilai Rp 1.895 hingga Rp 2.445 per saham.